Revitalisasi SDN Purworejo 01 Lumajang Senilai Rp.978 Juta, Perlu Pengawasan Ketat

Jawa Timur, Lumajang138 Dilihat

Globaltoday.id, Lumajang – SD Negeri Purworejo 01, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, tengah menjalani program revitalisasi satuan pendidikan dengan anggaran mencapai Rp.978.427.781. Dana tersebut bersumber dari APBN Tahun 2025 melalui program Direktorat Jenderal PAUD Dasmen, Kementerian Pendidikan.

Berdasarkan papan proyek yang dipasang di lokasi, kegiatan revitalisasi ini akan berlangsung selama 87 hari kalender, mulai 28 September hingga 23 Desember 2025, dengan pelaksana Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) SDN Purworejo 01.

Konfirmasi Kepala Sekolah

Kepala SDN Purworejo 01, Farida S, saat dikonfirmasi media membenarkan adanya bantuan revitalisasi dari pemerintah pusat.

“Benar, SDN Purworejo 01 mendapat bantuan revitalisasi dari Kemendikdasmen melalui APBN 2025 dengan besaran anggaran seperti yang tertulis di papan informasi proyek. Saya sudah mengusulkan sejak tahun 2023, dan alhamdulillah baru terealisasi tahun ini 2025,” jelas Farida.

Butuh Transparansi dan Keterlibatan Masyarakat

Meski program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sarana prasarana pendidikan dasar, sejumlah kalangan menilai perlu adanya pengawasan ketat agar pembangunan benar-benar sesuai spesifikasi. Transparansi penggunaan anggaran juga menjadi sorotan, mengingat jumlah dana yang digelontorkan hampir mencapai Rp1 miliar.

oppo_2

Pengamat pendidikan di Lumajang menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat, termasuk komite sekolah, tokoh desa, serta lembaga kontrol sosial, dalam mengawal proses revitalisasi. Hal ini untuk mencegah terjadinya penyimpangan, baik dari segi kualitas bangunan maupun penggunaan dana.

Harapan Peningkatan Mutu Belajar

Revitalisasi SDN Purworejo 01 diharapkan tidak hanya menghasilkan bangunan baru, tetapi juga mampu menunjang peningkatan mutu pembelajaran. Fasilitas sekolah yang lebih layak diharapkan memberi kenyamanan bagi siswa dan guru, sekaligus mendorong prestasi akademik maupun non-akademik.

Dengan anggaran besar yang telah digelontorkan, publik menantikan hasil nyata dari program ini, sekaligus berharap tidak ada masalah teknis maupun administratif yang merugikan dunia pendidikan di Lumajang.

(Dodik )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *