Ratusan Pedagang Padati Jalan Stasiun Klakah Setiap Pagi: Beginilah Suasana Pasar Pisang Tradisional Klakah

Jawa Timur, Lumajang283 Dilihat

Globaltoday.id, Lumajang, 7 Juli 2025 –
Setiap pagi, suasana di sekitar Stasiun Klakah, Kabupaten Lumajang, berubah menjadi pasar tradisional dadakan yang unik. Ratusan pedagang pisang dari berbagai penjuru berdatangan sejak pukul 05.30 WIB. Dengan mengendarai sepeda motor, mereka mengangkut tandan-tandan pisang dan memadati ruas jalan di depan stasiun hingga sekitar pukul 09.00 WIB.

Pasar ini dikenal luas sebagai Pasar Pisang Stasiun Klakah. Meski tanpa bangunan permanen, aktivitas jual beli berjalan hidup dan dinamis. Pedagang bebas menawarkan dagangannya di sepanjang jalan, sebagian besar kepada para pengepul atau tengkulak yang datang dari kota-kota besar di Jawa Timur, seperti Surabaya, Sidoarjo, dan Malang.

Hasan (47), salah satu pedagang yang setiap hari datang dari Kecamatan Ranuyoso, mengungkapkan bahwa pasar ini sudah berjalan puluhan tahun. “Saya sudah jualan di sini lebih dari 10 tahun. Biasanya datang jam setengah enam pagi. Kalau lagi ramai, habis jam delapan. Tapi kadang sampai jam sembilan baru sepi,” ujar Hasan saat diwawancarai awak media, Senin pagi.

Menurut Hasan, harga pisang bervariasi tergantung jenis dan ukuran. “Pisang Raja bisa Rp100 ribu sampai Rp150 ribu per tandan. Tapi kalau pisang Agung, itu bisa tembus Rp250 ribu lebih. Pembeli dari Surabaya paling sering ambil pisang Agung karena ukurannya besar dan rasanya manis,” jelasnya.

Lumajang memang dikenal sebagai daerah penghasil pisang, sehingga tidak heran jika pasar tradisional seperti ini menjadi denyut ekonomi harian masyarakat. Pasar Pisang Klakah tak hanya menjadi tempat transaksi jual beli, tetapi juga menjadi simbol hidupnya budaya agraris dan semangat kerja keras warga lokal.

Fenomena ini mempertegas julukan Lumajang sebagai “Kota Pisang”. Di tengah gempuran pasar modern dan ritel digital, pasar tradisional ini masih menunjukkan eksistensinya sebagai ruang ekonomi rakyat yang kuat dan bertahan dari waktu ke waktu. ( Dodik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *