Globaltoday.id, Lumajang – Kabar membanggakan datang dari Kabupaten Lumajang. Pisang Mas Kirana, salah satu komoditas unggulan khas daerah ini, resmi terpilih dalam program One Country One Priority Product (OCOP) yang digagas Food and Agriculture Organization (FAO).
Program OCOP bertujuan mempromosikan produk pertanian khas dari setiap negara yang memiliki nilai lokal dan keberlanjutan tinggi. Dengan masuknya Pisang Mas Kirana, Lumajang kini berpeluang memperluas pasar hingga ke level internasional.
Bupati Lumajang,Indah Amperawati Masdar (Bunda Indah), menyambut baik dukungan FAO ini. Menurutnya, pengakuan tersebut menjadi langkah besar bagi Lumajang untuk mendorong komoditas lokal agar mendunia.
“Pisang Mas Kirana adalah identitas Lumajang. Keunikan bentuknya yang mungil, rasanya manis, serta kualitasnya yang tinggi menjadi alasan kuat terpilihnya produk ini. Dengan dukungan FAO, kita semakin optimis Pisang Mas Kirana bisa bersaing di pasar global,” ujarnya.
Keunggulan dan Potensi Ekonomi
Pisang Mas Kirana memang memiliki karakteristik berbeda dari varietas pisang lainnya. Ukurannya kecil, kulit tipis, daging buah manis, serta daya tahan yang cukup baik untuk distribusi. Keunggulan inilah yang membuatnya bernilai jual tinggi.
Selain aspek kualitas, keberhasilan ini juga membuka peluang besar bagi peningkatan kesejahteraan petani Lumajang. Dengan adanya akses ekspor, pendapatan petani diproyeksikan meningkat signifikan.
“Program OCOP ini tidak hanya soal promosi produk, tetapi juga tentang kesejahteraan masyarakat. Jika ekspor berjalan lancar, maka Lumajang bisa menjadi salah satu daerah penghasil pisang berkualitas dunia,” tambah Bunda.
Dampak Jangka Panjang
Dengan terpilihnya Pisang Mas Kirana sebagai produk OCOP, Lumajang diharapkan dapat memperkuat branding daerah melalui produk pertanian khas yang berkelanjutan. Selain meningkatkan devisa, program ini juga berpotensi menciptakan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kualitas produk lokal dan daya saing global.
Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah daerah untuk mendorong pertanian modern, berdaya saing, dan berorientasi ekspor. (Dodik)